Sumut Nusantara, Sentani – Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan memimpin upacara pengantaran jenazah Personel Koramil Elelim Sertu Eka Andrianto Hasugian dan Istrinya Putri Sri Lestari korban pembunuhan orang tak dikenal di Yalimo, yang berlangsung di halaman Kantor Air Nav Bandara Sentani Kab. Jayapura, Jum’at (1/4).
Jenazah kedua korban akan diterbangkan ke kampung halamannya di Sidoarjo, Jawa Timur, menggunakan pesawat Citilink QG 352.
Danrem 172/PWY saat ditemui menyampaikan bahwa pihaknya beserta seluruh prajurit Korem 172/PWY mengucapkan turut berduka cita atas wafatnya salah satu prajurit terbaik TNI AD, semoga amal ibadah Almarhum beserta istri diterima disisi Tuhan Yang Maha Esa.
Danrem mengaku mengutuk keras kejadian tersebut yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal yang mengakibatkan Babinsa Pos Koramil Yalimo Sertu Eka dan istrinya yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan atau tepatnya Bidan di Puskesmas Elelim tewas, pada Kamis (31/3).
Pihaknya menduga bahwa para pelaku bukanlah masyarakat Yalimo, sebab selama ini seluruh komponen masyarakat di Kab. Yalimo bahkan masyarakat adat telah sepakat agar di Yalimo tidak boleh ada pertumpahan darah.
Hal tersebut dibuktikan pada pelaksanaan event besar seperti PSU Yalimo yang dilakukan beberapa kali dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya pertumpahan darah, sehingga kejadian ini mencoreng komitmen masyarakat di Kab. Yalimo. Untuk itu, saat ini tokoh adat, tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat di Kab. Yalimo mendukung dan akan membantu mencari para pelaku untuk diserahkan kepada pihak kepolisian agar diproses secara hukum.
Danrem menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk melindungi dan membantu tenaga kesehatan, sebab tenaga kesehatan sangat dibutuhkan di Papua. Begitu sulit mencari tenaga kesehatan yang mau bertugas di pedalaman Papua akibat dari kejadian-kejadian yang terjadi dimana tenaga kesehatan dibunuh dan menjadi korban kekerasan.
Hal ini menjadi tanggung jawab kita semua untuk membantu dan menjaga serta melindungi mereka. Kehadiran mereka juga jangan dikaitkan-kaitkan dengan politik, jangan dikaitkan dengan operasi militer atau mengganggap mereka mata-mata TNI, mereka hadir murni untuk membantu masyarakat tanpa memandang apapun, semua masyarakat Papua akan dilayani.
Demikian juga dengan TNI, TNI datang ke tanah Papua tidak untuk bermusuhan dengan saudara kita yang masih bersebrangan atau dengan siapa saja, TNI datang untuk seluruh masyarakat papua, datang untuk membantu pembangunan di daerah ini dan membantu menciptakan damai di tanah ini.
Perlu diketahui, penyerangan terhadap Sertu Eka dan istrinya terjadi saat kedua korban tengah berada di ruko miliknya yang berada di Elelim. Dalam kejadian tersebut Sertu Eka tewas di tempat dengan luka tembak. Sedangkan istrinya kehilangan nyawa akibat dianiaya menggunakan benda tajam.
Tak hanya itu, anak pasangan suami istri tersebut, Elvano Putra juga turut menjadi korban. Balita berusia 2,5 tahun itu dilaporkan dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya. Sertu Eka meninggalkan 2 orang anak yang berumur 4 tahun dan 2,5 tahun. brt*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar