Sumut Nusantara, Papua - Laskar Merah Putih Papua bersinergi dan berkolaborasi dengan Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 172/PWY dalam pembangunan dan peresmian Tugu Pancasila di Kampung Kalimao, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua, dimana Tugu Pancasila tersebut telah diresmikan langsung oleh Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa yang dihadiri sekitar 1000 orang dari perwakilan pejabat Forkopimda, tokoh pemuda, tokoh adat, ormas, OKP, Perwakilan Mabes LMP Pusat, Paguyuban Nusantara, mantan simpatisan KST dan masyarakat Adat Waris, pada Senin (01/05/2023).
Dalam sambutannya Pangdam mengungkapkan bahwa pembangunan Tugu Pancasila tersebut dipelopori oleh Ormas Laskar Merah Putih Papua guna untuk menegaskan Papua merupakan bagian dari NKRI. Dimana sebelumnya di wilayah Distrik Waris dikenal oleh masyarakat Papua sebagai tempat deklarasi pertama kalinya perjuangan Papua Merdeka yang dilakukan oleh Seth Jafet Rumkorem sebagai Presiden Papua Barat dan Jacob Prai sebagai Ketua DPR (Legealatif).
"Dipilihnya Distrik Waris karena Distrik Waris merupakan tempat diproklamasikannya kemerdekaan Papua Barat oleh TPN-OPM pada tanggal 1 Juli 1971 yang dicetuskan oleh Seth Jafet Rumkorem sebagai presiden Papua Barat dan Jacob Prai ketua senat (DPR), dan untuk saat ini wilayah tersebut telah berdiri Tugu Pancasila yang dipelopori oleh Ketua Laskar Merah Putih Papua dengan berkolaborasi dengan Pemprov. Papua dan TNI/Polri," ungkapnya.
Pangdam, juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada beberapa saudara-saudara kita yang sebelumnya berjuang untuk Papua Merdeka dan saat ini mau untuk kembali ke NKRI. Tanggal 1 Mei merupakan momentum sejarah Hari Integrasi Papua dahulu disebut Irian Jaya masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pangdam turut mengajak masyarakat lain untuk merubah pemikiran bahwa daerah Waris merupakan tempat yang aman, tidak menakutkan serta mengajak berjuang untuk sama-sama merdeka dari kemiskinan dan ketertinggalan.
"Tanggal 1 Mei 1963 Republik Indonesia mengambil alih Irian Barat atau Irian Jaya dimulai dari perjanjian New York 15 Agustus 1962, perselisihan antara Republik Indonesia. Belanda terus memuncak sehingga Presiden John F. Kennedy mengirim surat kepada perdana menteri Belanda Joseph Luns untuk menerima perundingan dengan Republik Indonesia. inti perjanjian New York adalah Belanda harus menyerahkan Papua bagian barat kepada Republik Indonesia selambat-lambatnya tgl 1 Mei 1963 momentum ini adalah momentum bersatunya orang Papua untuk merubah pandangan orang luar bahwa Waris merupakan daerah aman dan merubah pemikiran masyarakat waris tentang 1 Desember tidak menjadi hari yang menakutkan, terima kasih kepada saudara-saudara kami yang pernah berjuang untuk Papua di hutan-hutan, sekarang juga mari kita berjuang sama-sama untuk Papua, mari kita sama-sama merdeka dari kemiskinan dan merdeka dari ketertinggalan," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Ketua Laskar Merah Putih Papua Wilhemus Rollo, SE. yang biasa disapa Kamada menanggapi dan menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak baik langsung maupun tidak langsung sehingga Laskar Merah Putih Papua dapat merealisasikan agenda organisasi.
Kamada mengharapkan dengan adanya Tugu Pancasila ini dapat menjadi simbol persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kedepan lokasi tersebut dapat menjadi embrio ekonomi masyarakat Keerom khususnya Waris sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Waris.
"Saya secara pribadi mewakili LMP sangat berterimakasih khususnya kepada Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 172/PWY sehingga hari ini tepat tanggal 1 Mei 2023 Tugu Pancasila dapat diresmikan dan saya mengharapkan lokasi Tugu Pancasila ini ke depan dapat menjadi embrio ekonomi masyarakat Waris sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita. Kami LMP sangat bahagia karena bekerja sama dan berkolaborasi dengan Kodam dan Korem bisa berhasil sukses di hari ini, " katanya.
Kedepan, sambungnya, LMP siap bekerjasama dan siap menjadi Garda terdepan untuk membantu TNI/Polri serta pemerintah untuk mendukung Pembangunan sehingga tercapainya Papua maju, Aman, Damai dan Sejahtera.
"Sekiranya selama ini TNI Khususnya Panglima Kodam XVII Cenderawasih dan Komandan Korem 172/PWY cukup bekerja keras menjaga Papua dengan penggalangan terhadap masyarakat Papua. Saya pernah melihat moto Korem 172/PWY mengobati, menyembuhkan luka, mengubur dendam dan memperkuat kohesi itu sangat tepat dan wajar Korem dan Kodam bisa dekat dengan masyarakat Papua," pungkasnya.
Dalam kegiatan peresmian Tugu Pancasila tersebut juga diisi dengan acara penyerahan senjata api dan munisi secara simbolis hasil dari pada penggalangan dari sisa sisa simpatisan oleh mantan panglima OPM wilayah Kerom Lambert pekikir dan Lasarus Karoba mantan anggota KST kepada Pangdam dan Bupati Kerom, serta dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan Pangdam kepada 5 (lima) orang personil Satgas Pamtas Yonif 756/WMS dan penyerahan sembako kepada masyarakat Waris kelompok Lasarus Karoba dan perwakilan Dari pegunungan Bintang kemudian ditutup dengan doa dan ramah tamah. red*
(Sumber : Biro Infokom Mada LMP Papua).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar